semua kaku tak berdaya
ketika sang bulan menampakkan cahayanya
cahaya sayu tertutup awan cumulus
hati ini seolah bergetar
mengisyaratkan rasa yang telah lama tidur
wahai engkau purnama
mengapa cahayamu terasa menyejukkan hati
semua berawal dari ketidaksengajaan
entah berawal dari mana
karena aku sendiri tak tau ujung awal kisah ini
semua seperti sengatan listrik yang terhantar melalui sepotong besi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar